Jangan Gerus Obat Ini !





Sediaan oral (tablet, kapsul) kadang-kadang terpaksa digerus, atau dibuka kapsulnya karena kondisi pasien yang tidak memungkinkan untuk minum obat secara utuh atau harus dibuat dalam campuran serbuk/puyer terbagi-bagi. Namun perlu diingat bahwa tidak semua sediaan oral dapat digerus karena ada beberapa bentuk sediaan oral yang diformulasi secara khusus dengan tujuan tertentu


Berikut daftar keterangan yang menunjukkan bahwa obat tidak boleh digerus, dibuka kapsulnya, maupun dikunyah.
  • CR (Controlled Release)
  • EC/EN (Enteric Coated)
  • LA (Long Acting)
  • MR/Retard (Modified Release)
  • SA (Sustained Action)
  • SR/Dur/Dural (Sustained Release)
  • XL (Extended Release)
Sediaan Salut Enterik (Enteric-Coated/EC)
Formulasi sediaan salut-enterik dimaksudkan agar zat aktif akan dilepaskan dan diabsorbsi atau dikehendaki berkhasiat di dalam usus halus. Tujuannya adalah untuk mencegah iritasi lambung atau mencegah rusaknya obat karena tidak stabil di dalam lambung. Oleh karena itu penggerusan akan berakibat iritasi lambung atau hilangnya potensi obat.

Contoh obat yang khusus disebutkan untuk pemakaian di dalam usus adalah:
Astika, Cardio-Acetosal, Cyambalta, Depakote, Dicloflam, Dolofene, Deprex, Fenavel, Flamed, Kalium Diklofenak Hexpharm, Meditil, Meloflam, Nocflar, Nedifen, Nediflam, Nazofell, Neolanta Enzym, Plazimex, Profenid, Profika, Provoltar, Remapro, Rematop, Restor, Resvica, Sulfitis, Vivotif, Voltaflam, Voren.

Sediaan Lepas Lambat
(SR= sustained-release / XR=Extended release / CR=Controlled release / Retard Depo)
Sediaan lepas lambat diformulasi khusus agar bahan aktif dilepaskan dari sediaan secara bertahap, terkendali atau dalam waktu panjang / lama. Formulasi sediaan ini dilakukan dengan cara mengikat atau membungkus bahan aktif dengan bahan tambahan tertentu, sehingga dapat dilepaskan dengan proses perlarutan perlahan, reaksi biokimia didalam tubuh atau proses lain.

Contoh obat yang dikelompokkan dalam sediaan lepas lambat ini adalah :
Abbotic, Adalat, Aggrenox, Aldisa, Alovell, Aminoral, Avelox, Cedocard, Ciproxin, Deflamat, Efexor, Encephabol, Euphyllin, Exelon, Ferro Gradumet, Flamigra, Forcee, Fosamax, Friladar, Gitas Plus, Glanos, Glucophage, Glumin, Herbesser, Isomonit, Isoptin, Kaditic, Ketposteril, Klotaren, Lanacer, Lanvell, Lescol, Linac, Lokev, Loxen, Megatic, MST Coninus, Mucopect, Myfortic, Natrilix, Niaspan, Pulmo Timelets, Quibron, Racer, Remifemin, Reotal, Telfast Plus, Tioxad, Tirmaclo, Tramal, Trizedon, Trunal, Vasdalat, Venatin, Vitalong C, Voltaren, Volten, Xanac, Xatral, Zevit C, Zolacap.

Sediaan Sublingual atau Bukal
Pemberian sediaan melalui sublingual (di bawah lidah) atau bukal (diantara pipi dan gusi) dimaksudkan agar obat diabsorbsi segera melalui aliran darah disekitar bawah lidah atau antara gusi dan pipi. Oleh karena itu penggerusan atau pemberiannya melalui nasogastric tube (NGT) akan menjadi tidak efektif atau jauh berkurang efektifitasnya.

Contoh sediaan yang diberikan di bawah lidah : Cedocard, Farsorbid, Isordil, Isosorbid Dinitrate, Sosorbid dinitrate


Jika kondisi pasien  kesulitan dalam menelan obat-obat bentuk tablet atau kapsul, lebih baik minta yang dalam bentuk sirup supaya lebih nyaman dan mudah ditelan., atau jika  tidak ada pilihan ini, disarankan pasien untuk mengonsumsi obat dengan air yang banyak dengan posisi sedikit mendongak.

jika kondisi pasien  tidak dapat menelan tablet atau kapsul secara utuh. Misalnya pasien dengan slang makan (nasogastric tube), pasien dengan stroke, pasien geriatri (lanjut usia), atau pasien yang sedang tidak sadarkan diri. Pada kondisi medis seperti ini, biasanya akan dipilih jenis sediaan obat lain, misalnya injeksi, nebulizer atau uap.

Itu dia tablet dan kapsul yang sebaiknya ditelan utuh alias tidak digerus, dikunyah, ataupun dibuka kapsulnya. Jika Kamu ingin menggerus tablet atau membuka kapsul, pastikan dahulu kepada apoteker bahwa hal tersebut boleh dilakukan.

Komentar

Postingan Populer